199. Tape Nasi. Ada beberapa jenis masakan/kue yang menggunakan bahan tambahan dari tape nasi. Selama ini saya belum pernah lihat baik di pasar maupun di toko bahan kue menyediakan tape nasi. Walhasil, terpaksa kita harus bikin sendiri yaa. . .
Lihat juga resep Sop buah enak lainnya! Tape Nasi, Kue mangkok Tape nasi enak lainnya! Lihat juga resep Bolu Gula Merah Rempah/Ontbitjkoek enak lainnya! Kalian dapat menyiapkan 199. Tape Nasi menggunakan 3 bahan bahan dan 8 langkah. Berikut cara kalian untuk memasak itu.
Bahan bahan
- Kalian perlu 500 gram nasi yang dingin dan tidak lembek.
- Kalian perlu 1 btr ragi tape kering, hancurkan hingga lembut.
- Kalian perlu Plastik dan panci/box plastik untuk menyimpan bahan tape.
Setelah sekian lamaaa Althaf ga doyan makan Nasi dan ini pertama kalinya dia makan buanyaakkk Nasi dengan lauk ikan cuek dan Sambal, uuuhh mantaaappp. New dash is in and it's just fine. This is the Jim Nasi Dash. Has the Nasi label on the box.
Langkah langkah
- Siapkan dan timbang bahan sesuai resep..
- Siapkan tempat agak lapang, masukkan nasi, taburkan diatasnya ragi tape, campur ragi dengan nasi hingga rata..
- Masukkan nasi yang sudah diberi ragi kedalam plastik atau wadah yang kedap udara (bungkus rapat)..
- Simpan bahan tape kedalam tempat dengan suhu ruang/suhu normal..
- Tunggu hingga 2 malam, tape sudah siap digunakan..
- Tarraaa.... Ini hasil jadinya, Tape Nasi manis "maknyuuss" siap digunakan. Selamat mencoba!.
- .
- .
Next fucking bump in the road. Each of the two bodies are designed so as to allow said body to be clamped to an ala nasi of a human nose between the distal portions of said first leg and said second leg. The magnets of the bodies are aligned such that with a body clamped to the ala nasi of a nose, the magnet is oriented at an angle. Patterson-Gimlin film (also known as the Patterson film or the PGF) is an American short motion picture of an unidentified subject which the filmmakers have said was a Bigfoot. The city has a population of over three million within its city limits and over ten million in the Surabaya metropolitan area, making it the second-largest metropolitan area in Indonesia.